Dalam page kali ini saya akan
membahas sedikit mengenai suatu perusahaan berbasis teknologi informatika dalam
tulisan saya kali ini saya akan membahas perusahaan telekomunikasi terbesar di
Indonesia yaitu Telkom. Tetapi saya akan membahas bukan hanya pada perusahaan
telkomnya tetapi pada Sigma dan Telkomvision dimana kedua perusahaan tersebut
adalah anak perusahaan dari PT Telkom. Berikut sedikit mengenai informasi yang
saya ketahui:
A. SIGMA
PT Sigma Cipta Caraka (SIGMA)
merupakan perusahaan penyedia layanan pendukung bisnis berbasis teknologi
informasi dan komunikasi terdepan yang sudah berkiprah lebih dari 20 tahun di
Indonesia. SIGMA memiliki komitmen untuk memberikan manfaat teknologi pada
sector bisnis dan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan solusi IT untuk
mendukung pertumbuhan bisnis dan organisasi perusahaan mereka. SIGMA telah
menjadi perusahaan pemrakarsa dalam pengembangan IT serta penyedia layanan
operasional dan maintance bagi berbagai macam jenis industri baik didalam
maupun luar negeri. SIGMA menawarkan layanan berbasis IT yang bervariasi, mulai
dari layanan konsultan, produk software, aplikasi, layanan pengembangan
software serta operasi pusat data diperbankan (baik yang berbasis konvensional
maupun sharia), sector keuangan, telekomunikasi, manufaktur serta distribusi.
Produk dan layanan yang disediakan
SIGMA sudah diimplementasikan di lebih dari 150 perusahaan dari berbagai macam
industri di Indonesia dan juga telah menjangkau lembaga multi-finance dengan
penanganan yang sama-sama diprioritaskan. Diawal tahun 2008, SIGMA secara resmi
menjadi salah satu anak perusahaan TELKOM, sebuah perusahaan penyedia layanan
telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Dengan eksistensi yang sudah lebih
dari 20 tahun dalam memberikan maupun menginovasikan layanan berbasis IT, SIGMA
juga telah melebarkan sayapnya ke mancanegara melalui berbagai produk dan
layanan yang ditawarkan SIGMA.
Saat ini, era konvergensi menjadi hal yang penting dalam
dunia IT. Hal ini turut mempengaruhi kinerja perusahaan dalam perluasan
bisnisnya, dan salah satu faktor yang menentukan agar bisa bertahan dalam
persaingan bisnis dan juga memperluasnya, setiap perusahaan harus bisa membina
hubungan yang erat dengan mitranya. Membina hubungan yang kuat membutuhkan kepercayaan
dan kejujuran dari keduanya. SIGMA berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya
Anda dengan selalu belajar dan tumbuh sejalan dengan bisnis Anda yang sedang
berkembang. Berikut adalah beberapa perusahaan yang memiliki mitra bisnis
dengan SIGMA:
B.
Telkomvision
TelkomVision merupakan perusahaan
swasta nasional yang bergerak dalam bidang Jasa Penyiaran TV berbayar dengan
memiliki izin penyelenggara siaran berbasis kabel dan satelit. Untuk layanan
berbasis kabel cakupan telah tersebar di beberapa kota di Indonesia seperti
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan beberapa kota besar
lainnya. Untuk yang berbasis satelit atau DTH ( Direct to Home ) cakupan
mencapai siaran seluruh wilayah Indonesia yang ter- cover dalam jaringan
Satelit Telkom-1.
TelkomVision didirikan pada tanggal
7 Mei 1997 dan hingga tahun 2008 telah mengalami beberapa kali perubahan baik
dari susunan pengurus perseroan maupun kepemilikan saham.
Pada bulan Agustus 2008, PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. melalui anak perusahaannya PT. Multimedia
Nusantara mengambil alih saham TelkomVision dari Datakom Asia sehingga
komposisi kepemilikan saham TelkomVision telah seluruhnya dimiliki oleh TPT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
TelkomVision dalam perkembangan
bisnisnya meluncurkan produk unggulannya, yaitu yestv, TV berbayar dengan dua
metode pembayaran yakni layanan pra bayar dengan sistem voucher dan layanan
dengan sistem abonemen atau berbayar bulanan. Produk layanan DTH (Direct to
Home) Pra-bayar merupakan penggerak awal layanan TV pra bayar pertama di
Indonesia sejak 2007.Sistem Pra Bayar tersebut memungkinkan pelanggan memiliki
keleluasaan menikmati tayangan berlangganan sesuai dengan pilihan dan harga
tanpa harus membayar bulanan. Bagi pelanggan yang memilih untuk berlangganan
dengan system abonemen dapat memilih berbagai paket basic dan paket minipacks
dengan pilihan channel menarik. TelkomVision menghadirkan 80 channel lokal dan mancanegara dengan kualitas gambar
yang jernih dan lebih stabil terhadap gangguan cuaca.
Dengan berkembangnya industri
multimedia dan jasa telekomunikasi maka TelkomVision bersama TELKOM Group terus
mengembangkan produk baru antara lain IPTV (Internet Protokol Television),
dengan produk Groovia TV. Pengembangan produk ini merupakan wujud komitmen
TelkomVision dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat seiring
kemajuan teknologi untuk menjadi pemain utama dan terbesar dalam bidang
multimedia dan jasa televisi berbayar di wilayah Asia.
1.
Tata Kelola Perusahaan
Konsep penerapan prinsip-prinsip
Tata Kelola Perusahaan yang baik (“Good Corporate Governance” atau “GCG”) dalam
organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan
yang transparan, akuntabel, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat
dipertanggung jawabkan. Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu
langkah penting bagi TELKOM untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai
Perusahaan, mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan
efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat
dipercaya, bertanggungjawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik
kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis serta pemangku
kepentingan. Lebih lanjut, Dewan Komisaris, Direksi, manajemen dan karyawan
berkomitmen untuk menerapkan praktekpraktek GCG dalam pengelolaan kegiatan
usaha TELKOM. Kesadaran akan pentingnya GCG bagi TELKOM adalah karena keinginan
untuk menegakkan integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat dan
berkesinambungan. Bagi kami, komitmen terhadap penerapan instrumen ini tidak
hanya mewakili kewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal
namun diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya pencapaian kinerja usaha yang
efektif, efisien serta berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangi
persaingan pasar. Selama 2010, sebagai langkah implementasi kebijakan
transformasi TELKOM di bidang GCG, kami melalui sub-Direktorat Business
Effectiveness telah melakukan desain ulang proses dalam rangka penyelarasan
dengan perubahan bisnis Perusahaan. Pelaksanaannya bahkan menjadi bagian dari
budaya Perusahaan sehingga tercermin pada sikap dan tingkah laku sehari-hari
tidak hanya di tingkatan Komisaris, Direksi dan manajemen namun hingga ke
tingkatan karyawan agar tercipta keselarasan guna mencapai visi, misi dan
tujuan Perusahaan yang akan melindungi kepentingan para pemegang saham dan pemangku
kepentingan dalam jangka panjang. Kami juga mengkomunikasikan dan melakukan
sosialisasi, pelatihan serta memetakan akuntabilitas dan tanggung jawab untuk
memastikan setiap karyawan memahami dan mengetahui tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya sesuai perubahan bisnis dan organisasi dalam Perusahaan. TELKOM
berusaha keras menjadi pemimpin dalam tata kelola Perusahaan diantara
perusahaan-perusahaan di Indonesia dan telah memenangkan beberapa penghargaan
prestisius terkait Tata Kelola Perusahaan yang baik. Selain itu, sebagai
Perusahaan publik yang patuh pada peraturan otoritas pasar modal, baik
Bapepam-LK maupun SEC, TELKOM menerapkan dan menjunjung tinggi kebijakan serta
nilai-nilai yang terkandung dalam praktik tata kelola Perusahaan. Konsistensi
dalam penerapannya mengacu pada Praktik-praktik Terbaik Internasional serta
Pedoman Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dikeluarkan oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”) di Indonesia. Sebagai Perusahaan
yang sahamnya terdaftar berdasarkan Section 12 Exchange Act di SEC, TELKOM
berkewajiban untuk mematuhi peraturan dan ketentuan yang dimuat dalam Sarbanes
Oxley Act Tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan yang masih berlaku lainnya.
Peraturan ketentuan dalam SOA yang relevan dengan bisnis TELKOM di antaranya:
- SOA
Seksi 404 yang mensyaratkan manajemen TELKOM untuk ber tanggung jawab atas
dilakukannya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan
keuangan yang memadai sehingga memastikan kehandalan pelaporan keuangan TELKOM
dan persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan PSAK. Sejauh ini
TELKOM beserta anak Perusahaan telah berkomitmen untuk melakukan kajian dan
audit menyeluruh untuk menjamin rancangan dan implementasi ICOFR yang efektif
dan terintegrasi dalam laporan keuangan Perusahaan.
- SOA
Seksi 302 yang menghendaki tanggung jawab dari pihak manajemen TELKOM terhadap
pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap efektivitas prosedur dan
pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang
diungkapkan dalam laporan dengan Exchange Act dan telah dicatat, diproses
dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian
diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk
Direktur Utama dan Direktur Keuangan, untuk kepentingan pengambilan keputusan
terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Penjelasan lebih lanjut mengenai
hasil kajian manajemen terhadap prosedur dan pengendalian pengungkapan ICOFR
dan pengungkapan terkait dapat dilihat pada seksi “Prosedur dan Pengendalian”.
Kami juga mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di Bapepam-LK dan
NYSE mengenai independensi anggota Komite Audit.
Itulah
tata kelola perusahaan yang dilakukan oleh PT TELKOM kita bisa melihat bahwa
konsep yang diterapkan oleh PT TELKOM yaitu Tata Kelola Perusahaan yang baik
(“Good Corporate Governance” atau “GCG”) dalam organisasi Perusahaan
berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan,
akuntabel, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggung
jawabkan. Mencerminkan bahwa TELKOM sebagai perusahaan swasta terbesar di
Indonesia ingin menciptakan suatu perusahaan dimana perusahaan tersebut
nantinya akan berkembang menjadi perusahaan yang besar,transparan dan dapat
menjadi tempat untuk berinvestasi yang baik nantinya juga dapat menjadi wadah
sosial dan dapat bermanfaat meningkatkan kualitas hidup dan ikut berperan dalam
memelihara lingkungan sekitar . Hal ini juga dapat dilihat dari visi dan misi
PT TELKOM itu sendiri yaitu:
Visi:
Untuk menjadi pelopor dalam penerapan tanggung jawab
sosial perusahaan di Asia
Misi:
Mengambil
peran aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas melalui pendidikan
teknologi InfoComm;
Mengambil
peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup dalam kehidupan masyarakat;
Mengambil
peran aktif dalam memelihara keseimbangan alam.
2. Open Recrutmen
3.
Tanggung Jawab Sosial
Dalam
hakikatnya perusahaan pasti memiliki suatu tanggung jawab baik tanggung jawab
kepada konsumen maupun tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya begitupun
yang dilakukan oleh TELKOM GROUP. Banyak
sekali kegiataan yang telah dilakukan oleh TELKOM GROUP sebagai tanggung jawab
sosial terhadap lingkungan baik itu kepada alam ataupun masyarakat sekitarnya
berikut berbagai kegiataan yang telah dilakukan:
A.
CSR Telkom KTI implementasikan CSR Go Green Action di Maros
MAKASSAR, 13 SEPTEMBER 2012,
Keprihatinan pihak Pemerintah Daerah
(Pemda) Maros atas masih minimnya areal hutan bakau di kawasan perairan pantai
Maros mendapat respon dari Community Development Area (CDA) 7 Kawasan Timur
Indonesia (KTI) yang dikomandani Srikandi CSR KTI Hartati Muchlisi. Dengan
menggandeng Yayasan Desa Sejahtera Indonesia (YDSI), CD Area-7 KTI
mengalokasikan 50.000 bibit pohon bakau senilai Rp. 25,- juta, melalui program
Go Green Action untuk beberapa titik kritis di bentangan pantai Panaikang
Maros, Sulawesi Selatan Kamis (13/9), disaksikan Camat Bontoa Andi David,
S.STP, MSi, Kapolres Maros AKBP. Ferdinan Pasaribu, SIK, SH, MH, Dandim 1422
Maros Letkol. Arh. Kunto Ridarto, Kepala Dishutbun Maros dan Kepala Dinas
Perikanan & Kelautan Maros Abdul Rachman, sedangkan dari Telkom hadir
Officer CDSA Makassar Syarifudin, dan Purwanto.
Telkom Go Green Action merupakan
penyikapan Telkom terhadap kondisi lingkungan di kawasan Kabupaten Maros, yang
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk bidang pelestarian lingkungan
alam, Action ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial Lingkunag (TJSL) Telkom
melalui pengembangan Corporate Social Responsibility (CSR), kata Hartati lewat
sambutannya. Lebih jauh dia menjelaskan bahwa
bahwa semestinya kita bisa berbangga diri menjadi negara dengan luas
kawasan hutan mangrove terluas di dunia, meski hanya memiliki hutan bakau
seluas 3,062,300 ha, luas hutan bakau di Indonesia mencapai 19% dari total
hutan bakau di seluruh dunia. Ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara
dengan luas hutan bakau paling luas di dunia melebihi Australia (10%) dan
Brazil (7%).
Sayangnya Rekor alam Indonesia
tersebut diikuti pula dengan rekor kerusakan hutan bakau terbesar, dari tahun
ke tahun luas hutan mangrove Indonesia menurun drastis. bahkan berdasarkan
data, hutan mangrove yang telah ter-deforestasi sehingga dalam kondisi rusak
berat mencapai 42%, rusak mencapai 29%, kondisi baik sebanyak < 23% dan hanya
6% saja yang kondisinya sangat baik.
Apa yang Telkom lakukan saat ini,
merupakan realisasi dari kerja sama antara Telkom dengan Pemda Maros, di bidang
lingkungan hidup, yang teknis pelaksanaannya dilakukan oleh CD Area-7 Telkom
KTI, untuk turut menjaga kestabilan garis pantai, mencegah abrasi sekaligus
menciptakan perisai bagi angina laut yang ke darat dan secara ekonomis mampu
menciptakan lapangan kerja baru bagi warga masyarakat di sekitarnya.
Sementara Kadis Perikanan dan
Kelautan Maros, Abdul Rahman, memberi apresiasi kepada Telkom KTI dengan
jajarannya yang senantiasa peka dan peduli terhadap kehidupan dan lingkungan
yang berkelanjutan (sustainable), menurut dia, dengan kegiatan ini Telkom bisa
membantu masyarakat dengan menjaga ekosistem pesisir pantai, guna menghindari
abrasi laut dan terjangan ombak, sehingga kehidupan warga dapat terjaga. Telkom
Go Green Action mendapat perhatian khusus berbagai kalangan, baik Instansi
pemerintah, BUMN, maupun pihak swasta, dan tokoh pendidikan setempat, Ketua Yayasan
Raoda Turassidin DDI Cambalagi, Rusdi, berserta puluhan muridnya dalam membantu
penanaman bakau.
B.
CSR pemberdayaan ekonomi mikro bernuansa “Natural” dari Telkom
JAKARTA,
27 SEPTEMBER 2012,
Wakil Presiden Boediono secara resmi
membuka perhelatan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Expo dan Award
2012. Acara ini berlangsung di Jakarta Convention Center mulai 27 September
hingga 30 September 2012, melibatkan tidak kurang dari 270 stand perusahaan,
197 diantaranya merupakan stand partisipasi BUMN.
Tahun ini, acara GKPM memiliki
keistimewaan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika fokus kegiatan tahun-tahun
sebelumnya adalah membina masyarakat untuk menghasilkan produk yang layak jual
dengan bahan baku yang tersedia dilingkungan usaha para pelaku Usaha Mikro
Kecil, GKPM tahun ini mengambil tema “Membangun Kemitraan Usaha dan Kreativitas
Masyarakat” diproyeksikan untuk memperkuat jejaring kemitraan sehingga
perluasan dan penguatan pelaku usaha mikro kecil untuk mendukung program
Millenium Development Goal’s (MDG's).
GKPM kali ini mewadahi peran serta
pemerintah pusat, daerah, universitas, korporasi, LSM dan masyarakat seluruh
indonesia untuk bertemu dan bekerjasama dalam menjaga momentum pertumbuhan
ekonomi nasional dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Ajang ini
sekaligus sarana komunikatif dan komprehensif dalam bentuk pameran dan forum
untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan serta kreativitas.
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) telah menjadi satu model pelaksanaan program pengentasan
kemiskinan yang baik dan siap diaplikasi di negara-negara berkembang lain.
Wakil Presiden Boediono meminta agar kalangan swasta meniru PNPM dalam
memanfaatkan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL atau dikenal
dengan Corporate Social Responsibility, CSR) karena tingkat kesuksesannya yang
tinggi. Boediono juga banyak menyanjung
pelaksanaan program PNPM yang dinilainya berhasil. Ia menyampaikan penghargaan
pada semua pihak yang menyelenggarakan PNPM, baik pelaku maupun pemerintah
daerah dan semua yang terlibat di lapangan. Ia menghimbau pada rekan-rekan
dunia usaha, agar menggunakan dana CSR sebanyak mungkin untuk program-program
serupa PNPM. Ia mengetahui bahwa ada dana yang bisa dimanfaatkan, baik kalangan
swasta maupun BUMN, untuk pemberdayaan masyarakat. “Saya anjurkan model PNPM
bisa direplikasi karena tingkat keberhasilannya tinggi” kata Wapres.
Telkom
melalui Community Development (CD) Area-2 Jakarta-Banten memasangkan produk Jamu herbal garapan
Apoteker Senior Hj. Sriana Azis dari Bekasi dan Health drink olahan Susan
Silvia Gretz dari Bogor sedangkan CD Area-3 Jawa Barat mempercayakan Nurkosim
untuk menggelar produk Obat herbal berlabel Ganesha Herbal dari Bandung.
Itulah sedikit
informasi mengenai perusahaan berbasis teknologi informatika, baik itu mengenai
visi dan misi ataupun perusahaan itu sendiri. Mudah-mudahan informasi dalam
page blog saya kali ini dapat bermanfaat dan oleh pembaca. Terima kasih telah
mengunjungi blog saya.